Incheon
adalah kota
metropolitan
dan pelabuhan
utama di pesisir barat Korea Selatan. Letak astronomis 37°29′ LU
126°38′ BT. Kota terbesar ketiga di Korea Selatan setelah Seoul dan Busan yang berpopulasi
lebih dari 2,6 juta jiwa, Incheon adalah kota penting yang berfungsi sebagai
kota pelabuhan dan transportasi di Asia Timur Laut. Bandar Udara Internasional Incheon
dibuka pada tahun 2001 dan telah menjadi salah satu bandar udara
terbaik di dunia.
Merupakan salah satu tuan rumah Piala Dunia FIFA 2002. Dalam bidang
ekonomi, Incheon adalah salah satu kota penting dari dua Zona Ekonomi Bebas Korea
Selatan. Incheon berfungsi sebagai zona bisnis dan finansial bersama dengan
Zona Ekonomi Bebas Busan-Jinhae.
Wilayah Incheon memiliki 42 buah pulau
berpenghuni dan 112 tak berpenghuni. Pulau-pulau utama dihubungkan dengan
jembatan, antara lain Pulau Yongyu,
Yeongheung dan Seonjae. Pulau-pulau yang lebih jauh
antara lain Pulau Baengnyeong, Yeonpyeong
dan Daecheong. Pantai-pantai
di sekitar Incheon adalah objek penelitian dan wisata
seperti rekreasi,
berenang,
memancing
dan mandi lumpur.
Pada saat Perang Korea
meletus, banyak pengungsi dari Hwanghae yang pindah ke Incheon sehingga sampai sekarang seni
dan budaya khas Korea bagian utara masih dipertahankan di
wilayah ini seperti Eunyul Talchum
(sendratari topeng Eunyul) dan lagu rakyat dari wilayah barat (Seodo Sori).
Sebagai pintu masuk ke Korea yang dibuka pada
periode Joseon, Incheon memiliki berbagai peninggalan bersejarah dari zaman
itu. Incheon adalah satu-satunya kota di Korea yang memiliki pecinan.
Orang Tionghoa
pertama kali datang ke Incheon sejak tahun 1800-an, sejak Korea mulai membuka
diri kepada dunia luar. Pecinan Incheon terletak
di distrik Seollin-dong yang ditinggali oleh warga Tionghoa generasi ke-2 atau
ke-3.
Sejarah
Incheon telah lama menjadi tempat permukiman,
yakni sejak zaman Neolitik. Dalam catatan sejarah, Incheon pertama kali dihuni
pada periode kerajaan Baekje tahun 19 SM. Namanya pada saat itu adalah Michuhol. Pada masa Dinasti
Goryeo (918-1392), daerah ini statusnya ditingkatkan menjadi Gyeongwon-bu, di mana banyak
ratu-ratu Goryeo lahir di sini. Pada periode Dinasti
Joseon, tepatnya tanggal 15 Oktober 1413, masa pemerintahan Raja Taejong, ditingkatkan menjadi Kabupaten Incheon. Pada periode
keenam masa pemerintahan Raja Sejo
(1455-1468), status Kabupaten Incheon ditingkatkan menjadi Kota Incheon. Pada
akhir periode Joseon, Incheon dijadikan sebagai kota pelabuhan yang bernama Jemulpo. Jemulpo berkembang pesat
karena lokasinya di muara
Sungai Han menjadikannya sebagai pelabuhan yang
alami. Ketika pelabuhan Incheon didirikan pada 1883, populasinya hanya
4.700 jiwa.
Jemulpo berperan sebagai pintu masuk para
pedagang dan orang asing ke Korea. Pada saat ini pula jaringan telepon dan
kereta api pertama kali dibuat di Korea. Setelah penjajahan Jepang berakhir,
statusnya berubah menjadi kota otonomi. Pada tahun 1960-an dan 1970-an kota ini
berfungsi sebagai salah satu pusat industri penting. Lalu, pada tahun 1981
dijadikan pemerintah sebagai kota khusus. Pada tahun 1995, Kabupaten Ganghwa, Gimpo, Tongjin dan Kecamatan
Geomdan merger dengan Incheon, menambah luas dan jumlah penduduk kotanya. Kini,
tiap tanggal 15 Oktober diperingati sebagai hari jadi kota Incheon.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Incheon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar