Republik
Korea (bahasa Korea: Daehan
Minguk (Hangul:
대한민국; Hanja: 大韓民國); bahasa
Inggris: Republic of Korea/ROK)
atau biasa dikenal sebagai Korea
Selatan atau Korsel
adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung
Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea
Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut
Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut
Jepang (disebut "Laut Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat
Korea berada di bagian tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국; 韓國). Oleh
penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏn
(남조선; 南朝鮮;
"Chosŏn
Selatan") di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울). Penemuan arkeologis
menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah didiami sejak Masa Paleolitik Awal.
Sejarah
Korea dimulai dari pembentukan Gojoseon pada
2333 SM. oleh Dan-gun. Setelah unifikasi Tiga Kerajaan Korea dibawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu
di bawah Dinasti Goryeo dan Dinasti
Joseon hingga akhir Kekaisaran Han Raya pada 1910 karena dianeksasi
oleh Jepang. Setelah liberalisasi dan pendudukan oleh Uni Soviet dan
Amerika Serikat pada akhir Perang
Dunia II, Wilayah Korea akhirnya dibagi menjadi Korea
Utara dan Korea Selatan.
Sejarah
Sejarah
Korea dimulai dengan pembentukan Joseon (atau
lebih sering disebut dengan Gojoseon untuk menhindari persamaan nama dengan Dinasti
Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun.[8]
Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea dan Manchuria.
Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti
Han Gojoseon mulai berdisintegrasi. Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye dan
konfederasi Samhan
menduduki Semenanjung Korea dan Manchuria Selatan. Goguryeo, Baekje, and Silla berkembang
mengatur Tanjung Korea yang dikenal dengan Tiga Kerajaan Korea. Untuk pertama kalinya
Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676
menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang
selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea,
yakni Balhae.
Hubungan antara Korea dan China berjalan dengan baik pada masa Dinasti Silla. Kerajaan ini
runtuh akibat adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di dalam negeri pada
abad ke 10, Kerajaan Silla
jatuh dan menyerah kepada dinasti Goryeo pada tahun 935. Silla
Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa
kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Goryeo,
mulai mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan
Balhae runtuh tahun 926
karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya,
Dae Gwang hyun, mengungsi
ke Dinasti
Goryeo. Tahun 993
sampai 1019 suku
Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo,
tapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali
diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun,
dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai. Pada tahun 1392, Taejo
dari Joseon mendirikan Dinasti
Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang
Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung
Korea, tapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi
Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti
Qing). Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea
yang berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang.[15]
Pada tahun 1905, Jepang memaksa Korea untuk
menandatangani Perjanjian Eulsa yang
menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang dan pada 1910 Jepang mulai menjajah
Korea.[16]
Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan.
Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan
Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia. Dengan
menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB
membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet
dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana.
Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk: Korea demokratik
(Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Pada 1950, Korea
Utara menginvasi Korea Selatan yang dikenal dengan nama Perang
Korea.
Pemerintahan
Pemerintahan
Korea Selatan adalah negara republik. Seperti pada negara-negara demokrasi lainnya, Korea Selatan membagi pemerintahannya dalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif dan legislatif. Lembaga eksekutif dipegang oleh presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup. Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih.
Geografi dan iklim
Luas Korea Selatan adalah 99.274 km2, lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar berbukit dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan. Korea Selatan memiliki sekitar 3.000 pulau, sebagian besar adalah pulau kecil dan tidak berpenghuni. Pulau - pulau ini tersebar dari barat hingga selatan Korea Selatan. Pulau Jeju yang terletak sekitar 100 kilometer di bagian selatan Korea Selatan adalah pulau terbesar dengan luas area 1.845 km2. Gunung Halla adalah gunung berapi tertinggi sekaligus sebagai titik tertinggi di Korea Selatan yang terletak di Pulau Jeju. Pulau yang terletak di wilayah paling timur Korea Selatan adalah Uileungdo dan Batu Liancourt sementara Marado dan Batu Socotra merupakan pulau yang berada paling selatan di wilayah Korea Selatan. Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa provinsi. Korea Selatan juga rentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika Serikat.
Ekonomi
Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempat urutan kelima belas berdasarkan PDB. Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang memukau, nilai ekspornya merupakan terbesar kedelapan di dunia. Sementara, nilai impornya terbesar kesebelas. Kesuksesan ekonomi Korea Selatan dicapai pada akhir 1980-an ketika PDB berkembang dari rata - rata 8% per tahun (US$2,7 miliar) pada tahun 1962 menjadi US$230 miliar pada 1989. Jumlah ini kira - kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi - ekonomi menengah di Uni Eropa. Kemajuan ekonomi ini dikenal dengan nama Keajaiban di Sungai Han. Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin. Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena perlambatan ekonomi dunia, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, ekonomi Korea Selatan mulai bangkit pada 2002 dengan pertumbuhan sebesar 5,8%. Jumlah penduduk dibawah garis kemiskinan sebesar 15% pada tahun 2003. Indeks gini menunjukkan perbaikan, dari angka 35.8 menjadi 31.3 pada tahun 2007. Nilai investasinya sebesar 29.3% dari PDB dan menempati urutan ke dua puluh satu. Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses Internet kecepatan tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga menempati peringkat ke tiga puluh enam dalam hal tingkat pengangguran, kesembilan belas dalam Indeks Kemudahan Berbisnis dan ketiga puluh satu dari 179 negara dalam Indeks Kebebasan Ekonomi berdasarkan data tahun 2010. Ekspor bergerak dalam bidang semi konduktor, peralatan telekomunikasi nirkabel, kendaraan bermotor, komputer, baja, kapal dan petrokimia dengan mitra ekspor utama RRT 21.5%, Amerika Serikat 10.9%, Jepang 6.6% dan Hong Kong 4.6%. Korea Selatan mengimpor plastik, elektronik dan peralatannya, minyak, baja dan bahan kimia organik dari RRT 17.7%, Jepang 14%, Amerika Serikat 8.9%, Arab Saudi 7.8%, Uni Emirat Arab 4.4% dan Australia 4.1%. Ekonomi Korea Selatan dipimpin oleh konglomerat besar yang dikenal dengan sebutan chaebol. Beberapa chaebol yang terbesar antara lain: Samsung Electronics, POSCO, Hyundai Motor Company, KB Financial Group, Korea Electric Company, Samsung Life Insurance, Shinhan Financial Group, LG Electronics, Hyundai dan LG Chem.
Budaya
Korea Selatan dan Korea Utara memiliki kebudayaan yang sama, namun sejak Pembagian Korea pada tahun 1945, masing - masing negara mengembangkan bentuk kebudayaan kontemporer yang berlainan bentuk. Secara historis, kebudayaan Korea dipengaruhi oleh RRT, namun Korea mampu mengembangkan identitas budaya yang unik dan berbeda. Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan aktif dalam mendorong budaya tradisional dalam bentuk modern lewat pembiayaan dan program - program edukasi.
Agama
Hampir sebagian besar rakyat Korea Selatan
memilih tidak beragama atau atheisme. Buddha
adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea Selatan dengan 10.7 juta
penduduk. Agama lainnya yang terbesar adalah Kristen Protestan
dan Katolik Roma.
Gereja Kristen terbesar di Korea Selatan, Yoido Full Gospel
Church berlokasi di Seoul.
Diperkirakan ada 45.000 warga Muslim Korea dengan 100.000 orang pekerja yang
dari luar negeri yang berasal dari negara Muslim yang menularkan agama Islam di Korea Selatan.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Korea_Selatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar